Kerangka Kerja Kompetensi TIK Guru Berdasarkan UNESCO ICT Competency
UNESCO telah membuat Kerangka Kerja Kompetensi TIK untuk
Guru dalam dokumen ICT Competency Framework for Teachers
(ICT CFT). ICT CFT adalah suatu kerangka kerja yang
mencantumkan kompetensi yang diperlukan oleh guru untuk mengintegrasikan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kegiatan belajar mengajar dan
praktek profesional guru. ICT Competency Framework for
Teachers ini bertujuan
untuk membantu negara-negara dalam mengembangkan kebijakan dan standar
kompetensi TIK guru nasional yang komprehensif, dan harus dilihat sebagai
komponen penting dari TIK secara keseluruhan dalam Master Plan Pendidikan.
Versi saat ini dari ICT Competency Framework for
Teachers adalah ICT CFT 2011
yang merupakan update dari ICT CFT 2008, dan merupakan hasil dari
kemitraan antara UNESCO, CISCO, INTEL, ISTE dan Microsoft. Dalam versi ini,
kerangka telah diperkaya berdasarkan umpan balik dari para ahli materi
pelajaran dan pengguna di seluruh dunia, dan ditingkatkan dengan masuknya
contoh silabus dan spesifikasi ujian Literasi Teknologi dan Pendalaman
Pengetahuan. Kompetensi TIK guru ini adalah untuk semua guru secara umum dalam
kaitannya dengan TIK, bukan guru mata pelajaran tertentu (kompetensi TIK guru
tidak sama dengan kompetensi Guru TIK).
Contents [hide]
Ranah Kompetensi TIK Guru
Menurut
UNESCO, Kompetensi TIK guru dapat dikelompokkan ke dalam enam aspek
(ranah/kawasan), yaitu: 1. Pemahaman TIK dalam pendidikan, 2. Kurikulum dan
Penilaian, 3. Pedagogi, 4. Teknologi Informasi dan Komunikasi, 5. Organisasi
dan Administrasi, dan 6. Pembelajaran Guru Profesional.
1.
Aspek Pemahaman TIK dalam pendidikan meliputi pemahaman guru terhadap
kebijkan pemerintah dalam pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi
untuk pendidikan, sehingga guru mampu menerjemahkan kebikan tersebut ke dalam
praktek aktivitas pembelajaran.
2.
Aspek Kurikulum dan Penilaian meliputi kompetensi guru dalam
pemanfaatan TIK dalam hal pengembangan kurikulum, pengelolaan lingkungan
belajar, pengelolaan pengalaman belajar siswa, penilaian dan pengukuran, serta
pemanfaatan TIK untuk peserta didik berkebutuhan khusus.
3.
Aspek Pedagogi meliputi pemanfaatan TIK dalam hal
perencanaan dan penyusunan strategi pembelajaran, pengembangan pembelajaran
aneka sumber, pembelajaran berbasis masalah, serta komunikasi dan kolaborasi.
4.
Aspek Teknologi Informasi dan
Komunikasi meliputi
kompetensi guru dalam penggunaan piranti TIK, baik pemanfaatan multimedia,
internet, media audio visual untuk pembelajaran ataupun TIK sebagai penunjang
administrasi pembelajaran.
5.
Aspek Organisasi dan Administrasi meliputi integrasi TIK dalam pembelajaran,
pengelolaan pembelajaran berbantuan TIK, serta pemahaman tentang etika dalam
pemanfaatan TIK.
6.
Aspek Pembelajaran Guru Profesional meliputi kemampuan guru dalam
memanfaatkan TIK untuk pengembangan diri, partisipasi dan kontribusi dalam
forum profesi, serta memanfaatkan TIK sebagai sarana riset dan pengembangan
professional.
Kompetensi TIK Guru
berdasarkan kerangka ICT CFT menurut UNESCO terdiri dari tiga
tingkat kemampuan, yaitu 1. Literasi Teknologi, 2. Pendalaman Pengetahuan, dan
3. Kreasi Pengetahuan. Tingkatan Kemampuan TIK guru dalam Literasi
teknologi, Pendalaman pengetahuan, dan Kreasi pengetahuan untuk setiap aspek
kompetensi digambarkan pada gambar berikut:
Literasi Teknologi
Literasi Teknologi adalah kompetensi dasar TIK guru dalam
memanfaatkan TIK untuk menyiapkan siswa agar mampu menguasai teknologi baru
sebagai bekal bagi diri siswa dalam mengembangkan dirinya sebagai pembelajar
sepanjang hayat. Kompetensi ini merupakan tahapan dasar yang akan mendorong dan
memfasilitasi siswa menggunakan teknologi baru serta tahapan yang membutuhkan
perubahan kebijakan yang paling mendasar. Tahapan ini fokus pada pengembangan
literasi teknologi guru untuk mengintegrasikan peralatan TIK ke dalam
kurikulum. Literasi teknologi ini mempersyaratkan fokus pada distribusi yang
merata untuk memungkinkan perluasan akses yang mengurangi kesenjangan digital (digital divide) serta lebih
menjamin keberhasilan ketiga tahapan dalam pengembangan pendidikan. Hasil akhir
tahap literasi ini adalah guru kompeten dalam memanfaatkan TIK dalam
pembelajaran untuk memberdayakan siswa agar mampu menguasai teknologi baru
sebagai bekal bagi diri siswa dalam mengembangkan dirinya sebagai pembelajar
sepanjang hayat. Contoh di bawah ini menunjukkan pendekatan literasi
teknologi pada setiap aspek kompetensi yang akan terlihat dalam praktek.
ASPEK
|
KEMAMPUAN LITERASI TEKNOLOGI
|
Pemahaman TIK dalam pendidikan
|
Seorang guru bahasa daerah memahami prinsip-prinsip
dasar menggunakan ICT dalam mengajar, sehingga ia mempertimbangkan bagaimana
menggunakan papan tulis interaktif yang baru dipasang di kelasnya. Sampai
sekarang, dia hanya menggunakannya sebagai layar proyektor.
|
Kurikulum dan Penilaian
|
Guru menyadari bahwa menggunakan pengolah kata pada
papan tulis interaktif akan menawarkan pendekatan baru untuk salah satu
keterampilan dasar dalam kurikulum - bagaimana meningkatkan kata-kata
kalimat. Pengolahan kata juga dapat digunakan untuk penilaian formatif.
|
Pedagogi
|
Menggunakan aplikasi pengolah kata, guru menampilkan
pada papan tulis interaktif beberapa contoh penulisan yang salah. Dia
menunjukkan dengan sedikit perubahan dalam pilihan dan urutan kata-kata,
sehingga kalimat dapat dibuat sederhana dan jelas. Seluruh kelas dapat
melihat proses perubahan kalimat tersebut.
|
Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
Awalnya, guru menggunakan aplikasi pengolah kata
pada papan tulis interaktif saat melakukan diskusi kelas. Pada pelajaran
berikutnya, setiap siswa menggunakan komputer laptop yang terkoneksi
jaringan, sehingga guru dapat menampilkan pada papan tulis interaktif contoh
menarik dari kalimat yang sudah diperbaiki. Seluruh siswa di kelas dapat
membahas dan mengevaluasi susunan kata yang berbeda.
|
Organisasi dan Administrasi
|
Untuk pelajaran kedua, guru merencanakan sedemikian
rupa sehingga siswa persis apa yang harus dilakukan, tanpa perlu pertanyaan
atau diskusi. Guru menggunakan jaringan komputer sekolah, guru mencatat nilai
siswanya pada file sentral yang guru-guru lain dan administrasi sekolah juga
dapat mengakses.
|
Pembelajaran Guru Profesional
|
Guru mencari berbagai situs untuk guru bahasa daerah
untuk menemukan sumber-sumber pengajaran keterampilan menulis, termasuk
latihan dan tugas menulis, bahan stimulus dan ide-ide untuk pelajaran.
|
Pendalaman Pengetahuan
Pendalaman Pengetahuan adalah kemampuan guru memanfaatkan TIK dalam pembelajaran untuk
mendorong siswa mampu menerapkan pengetahuan dari mata pelajaran yang
diterimanya untuk memecahkan permasalahan kompleks yang dihadapinya dalam
lingkungan kerja dan masyarakat. Kompetensi ini lebih mendalam dan lebih memiliki dampak
terhadap pembelajaran. Pendalaman pengeta-huan membutuhkan siswa sebagai pelaku
untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam rangka peningkatan keterampilan
pemecahan masalah yang kompleks di lingkungan kerja. Hal ini akan menambah
nilai terhadap pembangunan nasional, misalnya melalui inovasi yang menawarkan
solusi terhadap tantangan nasional. Untuk mencapai pendekatan ini, pengembangan
profesional guru harus fokus pada penyediaan pengetahuan dan keterampilan untuk
memanfaatkan metodologi dan teknologi yang lebih kompleks. Perubahan dalam
kurikulum harus menghubungkan pengetahuan yang diperoleh di sekolah dengan
masalahmasalah di dunia nyata, yang mungkin membutuhkan keterampilan
kolaboratif siswa di tingkat lokal maupun global. Guru di sini merupakan
pengelola atau fasilitator lingkungan pembelajaran. Kompetensi tahap pendalaman
pengetahuan bertujuan agar guru mampu memanfaatkan TIK dalam pembelajaran untuk
memberdayakan siswa sehingga mampu menerapkan pengatahuan dari mata pelajaran
yang diterimanya untuk memecahkan permasalahan kompleks yang dihadapinya dalam
lingkungan kerja dan masyarakat. Contoh di bawah ini menunjukkan
pendekatan pendalaman pengetahuan pada setiap aspek kompetensi dalam praktek.
ASPEK
|
KEMAMPUAN PENDALAMAN PENGETAHUAN
|
Pemahaman TIK dalam pendidikan
|
Seorang guru pendidikan jasmani (Olah raga)
menyadari bahwa banyak siswa yang tidak tertarik dalam latihan fisik dan
tidak memahami pentingnya kebugaran fisik sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
Dia berfikir bisa menggunakan TIK untuk mengubah sikap siswa dan membantu
mereka menjadi lebih bugar, sehingga mengajukan anggaran rinci untuk
administrasi sekolah, dan menjelaskan secara rinci mengapa TIK akan
meningkatkan pelajaran olah raga dan membantu siswa belajar.
|
Kurikulum dan Penilaian
|
Guru menggunakan TIK pada isu-isu kesehatan yang
sebelumnya tidak menarik perhatian siswa. Sekarang dia juga mampu untuk
dimasukkan dalam kurikulum informasi tentang fisiologi manusia. Topik-topik
ini sebelumnyaterlalu abstrak dan teoritis untuk dijelaskan dengan mudah,
tapi sekarang ia mampu menunjukkan kepada siswa melalui simulasi komputer
(video dan animasi) dari proses fisiologis yang membuat lebih mudah
dimengerti. Guru juga mampu untuk melaksanakan penilaian formatif yang lebih
efisien karena ia dapat merekam kinerja siswa di gym dengan kamera video
digital. Dia menunjukkan rekaman video tersebut kepada siswa untuk membantu
mereka memahami bagaimana mereka harus menggerakkan anggota badan. Siswa yang
sebelumnya tidak bisa mengerti sekarang dapat melihat langsung apa yang harus
mereka lakukan.
|
Pedagogi
|
Sebelumnya guru hanya berbicara kepada siswa tentang
manfaat kesehatan, tapi sekarang ia mampu menunjukkan kepada siswa video
acara olahraga dan musik, yang menampilkan kebugaran selebriti atletik. Dia
kemudian mengatur siswa ke dalam kelompok kolaboratif untuk merancang
penilaian kebugaran mereka sendiri, seperti melihat seberapa cepat detak
jantung mereka kembali normal setelah latihan. Mereka menganalisis penilaian
mereka, membuat spreadsheet kolaboratif untuk melacak kemajuan mereka selama
bulan depan. Mereka berkomentar dan saling mendukung di situs jejaring
sosial.
|
Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
Guru mempunyai:
- komputer laptop dan data proyektor sehingga semua siswa dapat melihatnya. - video klip dari Internet, simulasi dan animasi fisiologi manusia - perangkat data capture sederhanaseperti sensor denyut jantung yang merekam data secara langsung ke komputer - software spreadsheet untuk mencatat penilaian kebugaran siswa setiap minggu. - kamera video digital untuk merekam gerakan dan penggunaan peralatan fitness di gym. Siswa juga menggunakan komputer di sekolah dan di rumah untuk mengakses berbagi spreadsheet dan situs jejaring sosial. Beberapa siswa menggunakan ponsel untuk mengirim program pencapaian kebugaran harian di situs jejaring. |
Organisasi dan Administrasi
|
Guru memiliki laptop sendiri dan sebuah proyektor
data di gym untuk menampilkan materi video, sehingga semua siswa dapat
melihat klip video dari diri mereka sendiri di gym setidaknya sekali dalam
setiap pelajaran atau untuk merekam hasil penilaian kebugaran mingguan
mereka. Guru menggunakan laptop-nya untuk memantau entri spreadsheet
kolaborasi siswa, dan posting di situs jejaring dan informasi tambahan pada
program kebugaran.
|
Pembelajaran Guru Profesional
|
Guru secara teratur mengunjungi forum diskusi
internet yang diselenggarakan oleh asosiasi profesional untuk guru olahraga.
Forum ini merupakan sumber yang berguna untuk ide-ide baru tentang cara untuk
mendapatkan siswa lebih tertarik pada olahraga.
|
Kreasi Pengetahuan
Kreasi Pengetahuan adalah kemampuan guru memanfaatkan TIK untuk mendorong siswa mampu
meningkatkan produktivitas dengan senantiasa terlibat dalam penciptaan dan
inovasi pengetahuan. Kompetensi ini merupakan yang paling kompleks karena
melibatkan pelaku pendidikan yang terlibat dan dapat memperoleh manfaat dari
proses kreasi pengetahuan, inovasi, dan partisipasi dalam pembelajaran seumur
hidup. Perubahan kurikulum diharapkan dapat meningkatkan keterampilan
kolaborasi, komunikasi, berpikir kreatif, inovasi, dan berpikir kritis. Guru
dapat mencontohkan keterampilan ini kepada siswa-siswa mereka melalui
pengembangan profesional yang mereka alami sendiri. Di sini guru dapat
mengembangkan keterampilan yang lebih rumit dalam penggunaan teknologi dan
keterampilan kolaborasi dengan rekan kerja untuk merancang pembelajaran
berbasis proyek yang menantang bagi siswa. Berikut contoh pendekatan kreasi pengetahuan pada setiap
aspek kompetensi yang terlihat dalam praktek.
ASPEK
|
KEMAMPUAN KREASI PENGETAHUAN
|
Pemahaman TIK dalam pendidikan
|
Seorang guru geografi mengatur proyek berbasis TIK
bagi siswa dan bekerja sama dengan guru sejarah dan guru matematika. Proyek
ini tentang kedatangan imigran dalam komunitas lokal dari negara yang
mengalami gejolak politik dan ekonomi. Proyek ini melibatkan menyelidiki
alasan imigrasi, dan memahami kondisi sehari-hari serta masalah yang dihadapi
para imigran.
|
Kurikulum dan Penilaian
|
Proyek ini membahas tiga bagian kurikulum mata
pelajaran: geografi (pertumbuhan dan perubahan di masyarakat), sejarah
(sejarah negara dan hubungan dengan negara-negara terdekat) dan matematika
(penggunaan grafik dan diagram untuk menganalisis dan menampilkan informasi
statistik). Siswa memahami maksud dan tujuan proyek, menyusun rubrik
penilaian yang akan mereka gunakan untuk menilai sendiri dan pekerjaan
masingmasing, dengan bekerja sama dengan guru-guru mereka. Siswa menciptakan
pengetahuan dalam setidaknya tiga cara:
- Kreasi pengetahuan sejarah dan geografis baru tentang contoh imigrasi lokal (misalnya, fakta, angka, wawancara, cerita dan temuan lainnya). - Menemukan bahwa imigran mengalami kesulitan memperoleh makanan tradisional mereka. Pengetahuan komersial permintaan pasar akan diteruskan ke pemilik toko lokal. - Menemukan bahwa banyak prasangka lokal terhadap imigran didasarkan pada mitos dan misinformasi. Pengetahuan lokal dan pemahaman yang demikian meningkat, dan potensi konflik antara masyarakat berkurang. |
Pedagogi
|
Guru bertindak sebagai pemantau dan pelatih,
memastikan siswa memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan,
memberi masukan tentang metode yang bisa digunakan, memastikan siswa tetap
fokus pada tugas dan memenuhi tenggat waktu yang telah disepakati.
|
Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
Siswa menggunakan:
- Internet untuk memperoleh informasi latar belakang terperinci tentang kondisi di negara mereka, termasuk kontak email dengan siswa di sebuah sekolah di negara imigran. - program spreadsheet untuk menganalisis dan menampilkan statistik tentang emigrasi dan arus imigrasi, dan kondisi ekonomi yang terkait. - aplikasi grafis untuk membuat poster memasang di center setempat meminta relawan dari masyarakat imigran untuk diwawancarai untuk proyek tersebut. - kamera digital dan perekam audio membuat video atau rekaman wawancara dengan imigran tentang sejarah pribadi mereka dan pengalaman mereka di negara tuan rumah. - software pengolah kata untuk membuat catatan, menulis temuan dan mengevaluasi pekerjaan mereka. - perangkat lunak presentasi untuk membuat presentasi, termasuk klip video dan gambar diam, untuk menyajikan temuan mereka kepada orang lain. |
Organisasi dan Administrasi
|
Guru menciptakan lingkungan pada sistem manajemen
pembelajaran sekolah (jaringan komputer sekolah) yang memungkinkan siswa
untuk menyimpan, berbagi dan mengembangkan pekerjaan mereka bersama-sama. Ini
termasuk area untuk berbagi file, wiki dan forum diskusi.
|
Pembelajaran Guru Profesional
|
Para guru geografi teratur menunjukkan guru lain
bagaimana proyek menggunakan TIK untuk memungkinkan siswa untuk menghasilkan
pengetahuan sambil belajar pelajaran sekolah mereka. Dia juga menjelaskan
kepada rekan-rekan bagaimana proyek, dan perannya sendiri di dalamnya, telah
dikembangkan dan ditingkatkan dalam terang pengalaman dan eksperimen. Dengan
cara ini, ia bertindak sebagai model pembelajar bagi para siswa dan
rekan-rekannya.
|
Indonesia
melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah merumuskan
kompetensi guru berupa empat kompetensi dasar guru yang termaktub
dalam Permendiknas No 16 tahun 2007, yang terdiri dari empat domain,
yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional. Dalam butir-butir di Permen tersebut yang berkaitan
dengan kompetensi TIK guru adalah:
·
Kompetensi Pedagodik: Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang
mendidik.
·
Kompetensi
Profesional: Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.
Berkaitan dengan integrasi TIK dalam Kurikulum 2013
dengan pembelajaran berbasis TIK, maka Kompetensi TIK untuk pembelajaran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan kompetensi guru, baik
kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, maupun
kompetensi sosial. Kompetensi TIK merupakan
penguat untuk keempat domain kompetensi guru tersebut.
TIK dapat mendukung reformasi pendidikan yang dibutuhkan.
TIK dapat mendukung penyampaian pengembangan profesional guru melalui e-pembelajaran. Selain itu, TIK juga dapat
mendukung penyediaan layanan informasi dan data tentang pendidik dan
tenaga kependidikan yang mudah diakses untuk pengambilan keputusan
rekrutmen serta mutasi guru. Pemanfaatan TIK yang diintegrasikan di dalam
pembelajaran aktif juga dapat meningkatkan kapasitas mengajar guru seperti
perencanaan pembelajaran serta penerapan pembelajaran aktif.